Search This Blog

Friday, August 1, 2008

Data Statistik Sulawesi Utara

Memahami Manado

Data statistik Sulawesi Utara, jumlah penduduk, komposisi penduduk, dll.


 

SEJARAH PROPINSI SULAWESI UTARA
Sumber: http://www.sulut.go.id
Sulawesi Utara mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang sebelum daerah yang berada di paling ujung utara Nusantara ini menjadi Daerah Propinsi.
Dalam sejarah pemerintahan daerah Sulawesi Utara, seperti halnya daerah lainnya di Indonesia, mengalami beberapa kali perubahan administrasi pemerintahan, seiring dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan bangsa.
Pada permulaan kemerdekaan Republik Indonesia, daerah ini berstatus keresidenan yang merupakan bagian dari Propinsi Sulawesi. Propinsi Sulawesi ketika itu beribukota di Makassar dengan Gubernur yaitu DR.G.S.S.J. Ratulangi.

Kemudian sejalan dengan pemekaran administrasi pemerintahan daerah-daerah di Indonesia, maka pada tahun 1960 Propinsi Sulawesi dibagi menjadi dua propinsi administratif yaitu Propinsi Sulawesi Selatan-Tenggara dan Propinsi Sulawesi Utara-Tengah melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 1960.
Untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan pemerintahan di Propinsi Sulawesi Utara-Tengah, maka berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor.122/M Tahun 1960 tanggal 31 Maret 1960 ditunjuklah A. Baramuli, SH sebagai Gubernur Sulutteng.

Sembilan bulan kemudian Propinsi Administratif Sulawesi Utara-Tengah ditata kembali statusnya menjadi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1960. Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sulutteng meliputi; Kotapradja Manado, Kotapraja Gorontalo, dan delapan Daerah Tingkat II masing-masing; Sangihe Talaud, Gorontalo, Bolaang Mongondow, Minahasa, Buol Toli-Toli, Donggala, Daerah Tingkat II Poso, Luwuk/ Banggai. Sementara itu, DPRD Propinsi Sulawesi Utara-Tengah baru terbentuk pada tanggal 26 Desember 1961.

Dalam perkembangan selanjutnya, tercatat suatu momentum penting yang terpatri dengan tinta emas dalam lembar sejarah daerah ini yaitu dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 23 September 1964 yang menetapkan status Daerah Tingkat I Sulawesi Utara sebagai daerah otonom Tingkat I dengan Ibukotanya Manado.

Momentum diundangkannya UU Nomor 13 Tahun 1964 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Daerah Tingkat I Sulawesi Utara. Sejak itulah secara de facto wilayah Daerah Tingkat I Sulawesi Utara membentang dari utara ke selatan barat daya, dari Pulau Miangas ujung utara di Kabupaten Sangihe Talaud sampai ke Molosipat di bagian barat Kabupaten Gorontalo. Adapun daerah tingkat II yang masuk dalam wilayah Sulawesi Utara yaitu; Kotamadya Manado, Kota Madya Gorontalo, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Sangihe Talaud. Gubernur Propinsi Dati I Sulawesi Utara yang pertama adalah F.J. Tumbelaka.

Dalam perjalanan panjang Propinsi Sulawesi Utara tercatat sejumlah Gubernur yang telah memimpin daerah ini yaitu:
F.J.Tumbelaka (Pj.Gubernur 1964-1965); Soenandar Prijosoedarmo (Pj.Gubernur 1965-1966); Abdullah Amu (Pj.Gubernur 1966 - 1967); H.V. Worang (1967 - 1978); Willy Lasut.G.A (1978-1979); Erman Harirustaman (Pj.Gubernur 1979-1980); G.H. Mantik (1980-1985); C.J. Rantung (1985-1990); E.E.Mangindaan (1995-2000); Drs. A.J. Sondakh (2000-2005); Ir. Lucky H. Korah, MSi (Pj. Gubernur 2005) dan Drs.S.H.Sarundajang (2005-2010).

Sementara yang pernah menduduki posisi Wakil Gubernur yaitu; Drs. Abdullah Mokoginta (1985-1991); A. Nadjamuddin (1991-1996); J. B. Wenas (Wagub Bidang Pemerintahan dan Kesra, 1997-2000); Prof. Dr. Hi. H. A. Nusi, DSPA (Wagub Bidang Ekonomi dan Pembangunan, 1998-2000 ), dan Freddy H. Sualang (2000-2005) dan terpilih kembali untuk periode 2005-2010.

Selanjutnya, seiring dengan nuansa reformasi dan otonomi daerah, maka telah dibentuk Propinsi Gorontalo sebagai pemekaran dari Propinsi Sulawesi Utara melalui Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000. Dengan dibentuknya Propinsi Gorontalo tersebut, maka wilayah Propinsi Sulawesi Utara meliputi; Kota Manado, Kota Bitung, Kab. Minahasa, Kab. Sangihe dan Talaud dan Kab. Bolaang Mongondow. Pada Tahun 2003 Propinsi Sulawesi Utara mengalami penambahan 3 Kabupaten dan 1 Kota dengan Kabupaten Minahasa sebagai Kabupaten induk yaitu Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon serta Kabupaten Kepulauan Talaud. Kemudian tahun 2007 ketambahan lagi 4 lagi Kabupaten/Kota yakni Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Bolmong Utara, Kab. Sitaro dan Kota Kotamobagu.

Tentang Sulut » Luas Pembagian Wilayah

Luas Propinsi Sulawesi Utara adalah 15.272,44 km2.
Propinsi Sulawesi Utara terbagi dalam 13 Daerah Kabupaten/ Kota yaitu;
Kota Manado (157,25 km2);
Kota Bitung (304,00 km2);
Kota Tomohon (114,20 km2);
Kab. Minahasa (1.114,87 km2);
Kab. Minahasa Utara (932,20 km2);
Kab. Minahasa Selatan (1.409,97 km2);
Kab. Kepulauan Sangihe (746,57 km2);
Kab. Kepulauan Talaud (1.240,40 km2);
Kab. Bolaang Mongondow (6.446,06 km2);
Kab. Kep. SITARO (275,96 km);
Kab. Minahasa Tenggara (710,83 km);
Kab. Bolaang Mongondow Utara (1.843,92 km);
Kota Kotamobagu (68,06 km)



Tentang Sulut » Suku Bangsa, Bahasa dan Agama

Penduduk Sulawesi Utara terdiri dari 3 (tiga) kelompok etnis utama, yaitu:
- Suku Minahasa;
- Suku Sangihe dan Talaud;
- Suku Bolaang Mongondow.
Masing-masing kelompok etnis tersebut terbagi pula dalam sub etnis yang memiliki bahasa, tradisi dan norma-norma kemasyarakatan yang khas serta diperkuat semangat Mapalus, Mapaluse dan Moposad.
Dengan demikian, bahasa yang ada di Sulawesi Utara dibagi ke dalam:
- Bahasa Minahasa (Toulour, Tombulu, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang,
Ponosakan dan Bantik).
- Bahasa Sangihe Talaud (Sangie Besar, Siau, Talaud).
- Bahasa Bolaang Mongondow (Mongondow, Bolaang, Bintauna, Kaidipang).
Namun demikian Bahasa Indonesia adalah Bahasa Nasional yang digunakan dan dimengerti dengan baik oleh sebagian besar penduduk Sulawesi Utara. Agama yang dianut oleh penduduk di Propinsi Sulawesi Utara adalah Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan Budha.
 
Kependudukan
Penyebaran Penduduk di Sulawesi Utara cenderung tidak merata. Terdapat 4 daerah yang mempunyai penduduk dengan persentase diatas 8%, atau sekitar 63,39 % dari penduduk Sulawesi Utara berada didaerah ini yakni: Kabupaten Bolaang Mongondow (13.75%), Kabupaten Minahasa (14.45%), Kabupaten Minahasa Selatan (8,99%), dan Kota Manado (19.08%). Sisa sebaran penduduk dengan persentase dibawah 8 % adalah: Kabupaten Sangihe (6,06%), Minahasa Tenggara (4,58%)` Kabupaten Talaud (3,73%), Kabupaten Minahasa Utara (7,04%), dan Kabupaten Sitaro (2,89%), Kota Bitung (7,57%), Kota Tomohon (3.81%), Kota Kotamobagu (4.32%) .......




Tribun Timur, Makassar
Selengkapnya...

Rating Berita menurut Manado Post

Memahami Manado
Rating Berita Menurut Manado Post (http://mdopost.com/)
• Tomohon Semakin Indah (1570 hits)
• Karpet Bunga Terbesar di Dunia (1373 hits)
• Manado Berkembang Pesat (1197 hits)

Rating Berita Menurut Manado Post (http://mdopost.com/)
• Tomohon Semakin Indah (1570 hits)
• Karpet Bunga Terbesar di Dunia (1373 hits)
• Manado Berkembang Pesat (1197 hits)
• Andi Idol Gugur, Tomohon Sedih (790 hits)
• TFF Spektakuler (771 hits)
• Bunga Tomohon Mendunia (677 hits)
• Remaja GPdI Dipanggil Menteri (648 hits)
• Rela Jual Kopra Menuju Senayan (627 hits)
• Toni: Gaji Saya Untuk Masyarakat (615 hits)
• Diberi Pantun, SBY Bilang Jangan Begitu Dong…. (572 hits)
• Utusan 17 Negara Santap Dabu-dabu Roa (571 hits)
• Dua Tersangka MBH Gate Ditetapkan (479 hits)
• OC Kaligis Soroti Kinerja KPK (476 hits)
• Imba Kader Terbaik GMIM (465 hits)
• Diplomasi Manado Menggema di PBB (463 hits)
• Api Cemburu yang Berakhir Dibalik Terali Sel (452 hits)
• Caleg PDIP Sulut Berubah Drastis (452 hits)
• Sering Mimpi Aneh (439 hits)
• Batas Laut dan Pulau-Pulau Terluar (436 hits)
• Lansia Tertangkap Tangan Saat Mencuri (413 hits)
• KPK Gadungan Gerilya di Sulut (405 hits)
• Pati: Harusnya Semua Ditahan (388 hits)
• PDIP Menang di Sitaro (377 hits)
• Terancam Dijemput Paksa (362 hits)
• Pemilihan Ratu Bunga Meriahkan Iven TFF (339 hits)
• Elly Paling Layak Bupati Lagi (333 hits)
• Provinsi Totabuan 2011 (329 hits)
• Habis-Habisan di Sitaro (324 hits)
• “Aku Bangga GMIM” (323 hits)
• Irawaty Diusung ke Senayan (323 hits)
• Selamat Tinggal Texas (316 hits)
• Pengedar Terbesar di Sulut Dibekuk (316 hits)
• Turis Mulai Berdatangan di Manado (312 hits)
• Unsrat-Deprov Mesra di RM (309 hits)
• Nuansa TFF Semakin Terasa (305 hits)
• 10 Saksi MBH Gate Diperiksa (302 hits)
• Imba Evaluasi, PG Mitra Solid (283 hits)
• Temuan BPK, Nol (265 hits)

Tribun Timur, Makassar


Selengkapnya...

Suara Manado

Memahami Manado

Pengelola Suara Manado (Suara Manado - Berita Aktual Manado & Sekitarnya .:: - http://www.suaramanado.com).


Profil Suara Manado

Alamat Redaksi Jl. Sudirman No. 2, Manado,
Sulawesi Utara, Indonesia.
Telepon

Manado
+62-0431-870-066.
+62-0812-449-6096.
USA
+1-253-243-1653.
+1-800-790-1597. Ext. 2.
E-Mail info@suaramanado.com
Website http://www.suaramanado.com http://infotek.bakudapa.com
Pemimpin Umum Lucky Mangkey.
Pemimpin Redaksi Vanny Loupatty.
Redaktur Senior Midun Loho, Decky Loupatty, Iverdikson Tinungki.
Reporter Lucky Mangkey, Vanny Loupatty, Herry Dumais, Donny KW, Harry Bujung, Denny Mangkulo, Decky Geruh, Christy Manarisip, D.R. Lumanauw.
Keuangan Yasin Yunus
Fotografer Handy Rumayar, Herry Dumais, Ellen Noor - M.
Webmaster

Bintan Siregar.
Konsultan IT Insan Balandatu, Nielson Assa, Suleman Lamuda.
Perusahaan CV. Infotek Manado.
PT. Informasi Teknologi Multimedia.
Tribun Timur, Makassar


Selengkapnya...

Struktur Organisasi Komentar Group

Memahami Manado

Struktur organisasi Komentar Group, kelompok surat kabar di Manado.


Sumber: www.hariankomentar.com
Komentar GROUP


23 Mei 2008

STRUKTURAL


Penerbit: PT Azravi.
Presiden Komisaris : JJ Massie.
Chief Executive Officer: Mahmud Al Mashur.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Friko S Poli.
Redaktur Pelaksana: Marselino Palilingan.
Dewan Redaksi: Friko S Poli, Landy Wowor, Alexander Daud, Armin Madika, Ricky Tulalo, Marselino Palilingan.
Koordinator Bidang: Ricky Tulalo, Armin Madika, Alexander Daud,
Redaktur: Alexander Daud, Ricky Tulalo, Marselino Palilingan, Armin Madika, Harwin Sudardjat, Vonny Suoth, Alex Assa, Jeffry Th Pay, Frani Tuju, Vecky Sentinuwu, Raferol Siringo-ringo, Frany Sengkey, Racheal Moningka
Staf Redaksi: Vivi Pamikiran, Gracia Nayoan, Anik Anjarwati, Simon Making, Stanly Oroh, Irvan Grosman.
Biro: David Mandey (Tondano), Reyki Kella (Tomohon), Steven Runtuwene (Minsel), Silvia Rumawir (Bitung), Yandry Kandores (SaTal), Sugianto Babay (Kotamobagu), Helda Margareta (Minut), Daud Timpal (Mitra) Sjamsu Rizal (Jakarta)
Sekretaris Redaksi: Rachael Moningka.
Penata Artistik: Joudy Mandagi (Koord), Nixon F Papia (Ass. Koord), Recky Pelealu, Victor M Bawole, Semi Wantania.
Fotografer: Raymond Legi.
IT. Admin : Gusman Mangero.
Manajer Produksi: Achmad Faizin, Montase: Ishak Labadjuana.
Manajer Keuangan: Wahyu Utami, Hems Tumilantouw, Penagihan: Irwandy Abimanyu, Andi (Pias) Mapiase, Account Executive: Suryati Pontoh.
Traffic Advertising: Moddy Rumagit, Rommy Sael.
Sirkulasi: F Alfa Muaja, Sammy Pongilatan.
Distribusi Langganan: Said Kun.
Harga Langganan: Rp 65.000/bulan.
Harga Eceran: Rp 3.000/eksemplar.
Tarif Iklan: Umum: Rp 8.000/mm (hitam putih), Rp 16.000/mm (berwarna),
Iklan baris Rp 25.000 (maksimal 5 baris).


Alamat: Kompleks Ruko Megamas, Blok IB No. 38, Manado
Telp: (0431) 879799 (Hunting),
Fax: (0431) 879795 (Redaksi), (0431) 879790(Marketing)
Home Page: http://www.hariankomentar.com
E-mail: redaksi@hariankomentar.com
Tribun Timur, Makassar


Selengkapnya...

Thursday, July 31, 2008

Delapan Surat Kabar di Manado

Memahami Manado

* Ada delapan koran di Manado, kota yang berpenduduk 500 ribu jiwa:
- Tiga dari Manado Post Group: Post, Posko, dan Tribun Sulut
- Tiga surat kabar milik Komentar Group
- Dua koran non-kelompok
- Sebuah harian baru, Media Sulut, rencananya terbit 14/7/08

* Total oplag seluruh koran sekitar 25 ribu eksemplar
(Angka itu sejatinya sudah di atas rata-rata perbandingan angka nasional, yang masih berkisar 1 koran dibaca oleh 38 penduduk. Di Manado, satu eksemplar koran dibaca oleh 20 penduduk)

- Harga koran sangat mahal: Rp 4.000 per eksemplar
- Harga iklan surat kabar sangat murah: Harga sebuah iklan kolom display (B/W) ukuran 2 x 100 mmk, bisa hanya Rp 250.000. “Itupun kadang dipasang selama sebulan penuh,” ujar Machmud, CEO Komentar Grup.



Sumber: http://www.spsindonesia.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=56&Itemid=11
Minat Baca Warga Manado Cukup Tinggi
Rabu, 16 Juli 2008
MANADO -- Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat bekerjasama dengan Dewan Pers kembali menggelar lokakarya Manajemen Pers bagi penerbit lokal. Kali ini, diperuntukkan bagi para penerbit di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Sulutenggo), dan digelar di Hotel Quality, Manado, dihadiri oleh 30 orang peserta, berlangsung pada tanggal 9 – 11 Juli 2008 lalu.
Sejumlah persoalan manajerial diangkat dalam program yang telah berlangsung sejak akhir 2005 dan mendapat dukungan penuh dari Dewan Pers ini. Mulai dari persoalan manajemen redaksi, sirkulasi, iklan, keuangan, dan SDM. Abdullah Alamudi, anggota Dewan Pers, membuka secara resmi acara ini yang baru pertama kalinya diadakan untuk para penerbit di wilayah itu.

Sejumlah pembicara yang hadir dalam program kali ini adalah Asmono Wikan (Direktur Eksekutif SPS Pusat), Ahmad Djauhar (Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia), Januar P Ruswita (Direktur Pemasaran Harian Pikiran Rakyat), M Ridlo ‘Eisy (Direktur Harian Galamedia), Bambang Halintar (Pemimpin Perusahaan Majalah SWA), dan Diah Purnomowati (Manager SDM Majalah TEMPO).

Asmono Wikan menyampaikan pandangannya mengenai tinjauan industri media cetak 2008, dan kemudian pada sesi malam membicarakan program “membangun pembaca muda” yang telah dikampanyekan SPS Pusat sejak 2003. Melalui program Koran Masuk Sekolah (KMS), SPS Pusat hendak mendorong para penerbit media cetak di seluruh Indonesia agar memberikan ruang dan perhatian bagi para pembaca muda (young readers). “Karena merekalah calon-calon pembaca masa depan media cetak,” ujar Asmono.

Saat ini, masih Asmono, adalah saat yang tepat bagi seluruh penerbit untuk mengkampanyekan minat baca kepada para pelajar. “Berilah mereka ruang berekspresi di media cetak, dengan membuka rubrik khusus tentang KMS,” lanjutnya seraya memaparkan sejumlah penerbit harian yang telah bergabung dengan program ini. Antara lain Riau Pos, Waspada, Pikiran Rakyat, Jambi Express, Jambi Independen, Sumatera Express, Radar Cirebon, Bernas Jogja, Majalah Aku Anak Saleh, Lombok Post, dll.

Tak cukup hanya membuka rubrik khusus bagi para pelajar dan sekolah. “Murid-murid itu pun juga harus diberi kesempatan untuk belajar menulis, memotret, mendesain, dan memasarkan koran bersangkutan. Selanjutnya kolaborasikan pencapaian itu dengan aneka aktivitas off print yang juga melibatkan pelajar, guru, dan sekolah,” imbuh mantan wartawan Majalah CAKRAM ini.

“Silakan dihitung potensi pasar anak-anak sekolah yang ada di hadapan Anda. Ada berapa ribu sekolah di Sulut, Sulteng, dan Gorontalo. Itu tidak akan habis dimakan 2 - 4 koran harian saja. Sebuah pasar yang menjanjikan,” masih Asmono ketika menyambung diskusi tersebut dengan sejulah peserta dari kelompok Manado Post –harian Manado Post, Posko, dan Tribun Sulut.

Manado, dengan jumlah penduduk sekitar 500 ribu jiwa, memiliki delapan koran harian lokal. Tiga diantaranya merupakan milik Manado Post grup dan tiga berikutnya milik Komentar grup, serta dua harian non-kelompok. Sebuah harian baru, Media Sulut, rencananya hendak terbit Senin lalu (14/7). Dari berbagai diskusi yang berkembang selama lokakarya itu, diperkirakan oplah semua penerbit harian di Manado tak lebih dari 25 ribu eksemplar. Angka itu sejatinya sudah di atas rata-rata perbandingan angka nasional, yang masih berkisar 1 koran dibaca oleh 38 penduduk. Di Manado, satu eksemplar koran dibaca oleh 20 penduduk.

Koran-koran di Sulut dan Gorontalo, tampaknya merupakan koran termahal di Indonesia. Manado Post dan Komentar, dua koran terbesar di Sulawesi Utara, misalnya, dibandrol eceran Rp 4.000. Pun dengan Gorontalo Post.

Fakta itu mencermikan sengitnya persaingan koran-koran di Sulawesi Utara. Bahkan, konon, menurut salah seorang peserta lokakarya, harga sebuah iklan kolom display (B/W) ukuran 2 x 100 mmk, bisa hanya Rp 250.000. “Itupun kadang dipasang selama sebulan penuh,” ujar Machmud, CEO Komentar Grup.

Adu siasat dan strategi untuk mengatasi persaingan di pasar pun lantas dilakukan. Harian Komentar, misalnya, hingga kini mencari terobosan dengan membuat format korannya yang berukuran tabloid enam kolom. Sementara harian Manado Post, merilis edisi khusus weekend, tiap Sabtu, dengan memberikan added service kepada para pemasang iklan mereka. (eta/asw)

Tribun Timur, Makassar
Selengkapnya...

Manado, Hotel, Cafe, Mal, Internet

http://www.sulawesi-info.com/manado.htmlInformasi umum tentang Manado, hotel, cafe, internet. Cukup lengkap


Sumber: http://www.sulawesi-info.com/manado.html
Manado

Manado, once described in guide books as one of Indonesia's cleanest cities, has changed a lot in recent years. After a period of neglect at the end of the 90's a huge building boom has started alongside the so-called "Manado Boulevard", the city's main road. Large areas have been gained by land reclamation projects along what used to be the city's coastline. New malls, shopping centers, department stores, hotels and restaurants have opened or are still being built. Especially the area around the Mega Mall, just a few hundred meters south of the city's landmark Ritzy Hotel, has become a new center of attraction and popular meeting point. The mall itself - apart from the usual Pizza Hut and Kentucky Fried Chicken - has some very reasonable shops and at present is one of Manado's few places where you can get a good cappuccino and other hot and cold coffee drinks.

Some other parts of the city are still in a less good shape but efforts are underway to prepare Manado for the "World Ocean Conference" (2009) and for "Manado: World Tourism City 2010". Yet garbage collection doesn't always work as it should, road conditions are sometimes poor, and power & tab water supply is often problematic. However, since the present governor of North Sulawesi has taken office improvements are clearly visible. It seems that for the first time in many years at least some of the people in power actually care for their province and its people and don't use their position to fill their own pockets.

In any case you are hopefully not visiting North Sulawesi with the expectation of everything being like at home. Be a bit open-minded and adventurous and a stay in Manado with its hospitable and fun-loving population will be a pleasant experience. However, in terms of typical tourist sites it doesn't have much to offer, so if you don't have lots of time better don't consider spending too much of it in the city. Rather go for some of the many attractions in the surroundings which are described on this site.

Budget accommodation: Since the demise of the Smiling Hostel there is no place anymore that can be described as a "backpacker's favourite". Try the friendly Bersehati Hotel with ok rooms, or Rex Hotel. The Celebes Hotel near the harbour has gone more upmarket but still has some cheaper rooms and is quite convenient if you want to take the public boat to Bunaken. The hotel has incorporated what used to be the Smiling Hostel building.

Middle class hotels: Most centrally located are Hotel Central, Hotel New Queen and Celebes Hotel (at harbour). The Hotel Formosa in the south of Manado (ocean side of Bahu Mall) has ok rooms but I found the glass wash basin in the bathroom quite dirty and a bit disgusting. Other options are Hotel Minahasa, Regina Hotel and Golden Dragon Hotel.

Luxury Resorts and Hotels: Without doubt the most convenient location right in the city center has the Ritzy Hotel Manado which is also the city's biggest hotel. Less centrally located is the Gran Puri. Still relatively new and with a good location at Boulevard Mall is the Quality Hotel, with nice rooms. Personally I found the restaurant there not very convincing though.
Outside of town there are for example the Tasik Ria Resort, Santika Hotel, Kima Bajo Resort and Hotel Sedona which is the only 5 Star hotel in the province.

More hotels and resorts are currently being built in and around Manado.

Restaurants:
Dining out in Manado has come a long way in the last few years with more restaurants than ever offering a wide variety of dishes. A few examples:

* Lesehan Malioboro - Javanese style restaurant which offers the choice of dining in the main room or outside in small houses seated on the floor at low tables. No visit is complete without an order of Ayam Malioboro which is crispy fried chicken. Other recommendations are the Sayur Urap (spicy coconut salad greens and bean sprouts) and Sayur Gudeg Yogya (slightly spicy jackfruit and tofu infused with tamarind and served as a savoury dish). Round this out with an order of Gado Gado and tempe and vegetarians won't be disappointed.
* Peony - announces itself as the "only Halal Chinese" restaurant in town so we have to assume there's something to please everyone in this newly renovated venue. The largely Chinese/Asian menu is tasty and a couple of favourite dishes include Curry Thai Fried Rice and BBQ Chicken Taliwang. Dim Sum (Yum Cha) is being offered at lunchtime on Thursday, Friday and Saturday. Sample dishes are brought out on a trolley for you to choose and then prepared while you wait.
* Dolphin Donuts - Donuts and Western food
* Green Garden - good seafood and Chinese cuisine at very affordable prices
* Xanadu - good Chinese
* Sky Dine & Lounge - quite "upperclass" place in Sario; good food and drinks, recommended hangout during the day
* If your budget can handle it, try the restaurant at Ritzy Hotel Manado (former Novotel), it's worth it: "All you can eat" buffet on Saturday evening for 75,000 Rupiah - usually good salads. The American Breakfast Buffet for 50,000 Rupiah is also recommended.

! Fish lovers might try a short trip to Kalasey, just a few km south of Manado: dozens of fish restuarants, built on stilts over the beach, and extremely popular with locals. The barbecued fresh fish and other delicacies usually taste excellent. I'm not a big fan of these places though since I have seen that they are offering Napoleons and other species that you would rather like to see alive in the reefs than grilled on your plate!

-Recommendation-
Manado Safari Tours, North Sulawesi
Manado Safari Tours

Discount Hotel Reservations for Manado including Bunaken Island

Our professionally run company prides itself on delivering a quality product where service and value are #1.

Whether you are looking for hotel reservations, diving reservations, a guided jungle tour, or simply a private airport pick-up in our zebra 5-door vehicle, please drop us an e-mail.

Safari Tours is conveniently located on Jl. Sam Ratulangi 178 diagonally across from Hotel Minahasa.

Web: www.manadosafaris.com Email: info@manadosafaris.com
Phone: (+62) 431 857637

Cafés: The city doesn't offer much in terms of hangouts during the day. Try the Café Oh lala in the Mega Mall, on the waterfront side. Many different kinds of hot and cold coffee drinks here. Also juices, sandwiches, pizzas, cakes and other snacks. However, the cappuccino actually tastes better at the Excelso Café, one floor above. Also try the above mentioned Sky Dine & Lounge.

Pubs/Discotheques: What you like or don't like depends on personal taste, so I can only tell my opinion based on my last visit in September 2007. Moreover the bands at most places are changing every couple of months. Best is if you try the various nightspots yourself.

My personal favourite is the Score at Boulevard Mall. During the day it's a billard café and restaurant. In the evenings there are mostly good to excellent live bands and in the breaks between the shows it's dance floor. Until midnight you can also still play billard.

Also popular is the Corner at Bahu Mall, on the 3rd floor above Kentucky Fried Chicken. It's a quite big and quite fancy music cafe style thing, usually with live bands. Good atmosphere, many of Manado's "high society kids", in general rather young folks. Quite good though. Very crowded on Saturdays.

GPs at Gran Puri Hotel (entrance through the hotel lobby) clearly has seen its best days - years ago. I tried a few times and it was mostly empty.

The Haha Café in the Mega Mall is neither a café nor a pub - it's rather an over-dimensioned music hall. Simply too big for the few people that are usually there, and with prices that are higher than in any other pub in Manado this is not really a recommended option.

And the rest? Well, if you like dark karaoke places and even darker techno discotheques you will find plenty. In general nightlife in Manado naturally has less variety than in other, larger Indonesian cities. Nonetheless it can be very interesting.

More amusement: There are lots of billiard places all over town. The fanciest one you can find at Mega Mall. Also at Mega Mall (same floor as Haha Café) is a bowling center.

Internet: There are quite a few Internet places in Manado where you can surf the web and send/receive your emails. The Cybercafe next to the General Post Office is not really recommendable, the connections are usually slow and unreliable. It's cheap though. Quite good seems to be the Parafone at Bahu Mall, in the sourthern part of Manado: take a mikrolet with the sign "Malalayang" and look for the shopping center on the right side (driver knows). In the same building (left side) is Informatics Manado which is also said to have reasonably fast connections at low rates.
Travelers who have already been to Manado are probably going to miss the News Cafe, which used to be an excellent place to collect your emails and to just hang out. It has closed down in January 2003.
If you are used to fast Internet connections you are not going to be too happy in Manado. Connections are generally slow.


Selengkapnya...

Agenda Besar Kota Manado

World Ocean Conference 2009

Manado will be the host of the next World Ocean Conference (WOC) 2009. It will be held on May 11-15, 2009.

Sumber: Wikipedia




Selengkapnya...